Saturday 10 October 2020

Adab Seorang Santri Terhadap Diri Sendiri

Seorang pelajar atau santri seyogyanya harush memiliki adab dan tatakerama yang baik. Selain memiliki adab kepada guru dan teman-temannya, santri juga harus memiliki adab terhadap diri sendiri. Adapun adab yang harus dimiliki santri terhadap diri sendiri sebagai berikut:
Seorang pelajar atau santri seyogyanya harush memiliki adab dan tatakerama yang baik. Selain memiliki adab kepada guru dan teman-temannya, santri juga harus memiliki adab terhadap diri sendiri. Adapun adab yang harus dimiliki santri terhadap diri sendiri sebagai berikut:

Menghindari Diri dari Sifat Ujub

Ujub adalah melebih-lebihkan kenikmatan dan lupa bahwa Allah lah Dzat yang membarikan semua kenikmatan tersebut kepada dirinya serta menganggap segala pencapaian yang ia peroleh merupakan jerih payahnya sendiri.

Ibnul Mubaraq berkata:

Ujub adalah kertika seseorang menganggap dan merasa dirinya memiliki kelebihan yang oranglain tidak memilikinya

Dengan demikian kita mengetahui bahwa ujub itu merupakan sikap atau perilaku yang tercela meskipun hanya di batin. Misalnya ada orang yang bangga dengan diri nya sendiri bahwa dia memiliki kepintaran sehingga dengan kepintaran yang dia miliki dia memandang orang lain dengan pandangan yang hina dan rendah.

Hal ini sangat tidak dibolehkan dalam islam, karena kita harus menyadari semua yang kita miliki merupakan karunia dari Allah dan jangan sampai kita ujub dengan karunia tersebut.

Tawadhu’

orang yang tawadhu’ dan dan bersikap jujur akan mudah dikasihi dan di percaya oleh orang lain.

Tawadhu’ bukan berarti orang yang rendah diri, tetapi orang yang percaya diri, berani dan selalu optimis. Dengan memiliki sifat tawadhu’ seseorang yang merasa dirinya biasa-biasa saja akan tetapi ia memiliki banyak kelebihan dari orang lain.

Diantara ciri ciri yang di miliki oleh orang yang tawadhu’ adalah tidak berambisi untuk menjadi orang yang dikenal oleh penduduk bumi. Orang yang tawadhu’ sangat banyak keutamaannya diantaranya adalah derajatnya diangkat oleh Allah, menghasilkan keselamatan, terhindar dari sifat sombong, dan lain sebagainya.

Berwibawa

Agar seseorang terlihat berwibawa, hal yang harus dilakukan adalah

-    -Menjaga sikap

Untuk menjaga sikap kita perlu berbicara hal-hal yang urgen saja. Ketika seseorang mampu menjaga mulutnya dari perkara yang tidak penting maka itu dapat membuktikan kalah ia adalah orang yang efektif dan realistis. Selian dengan tidak banyak berbicara perlu juga untuk mengurangi gurauan

-Selalu Tenang

Ornag yang mampu bersabar dan tetap tenang dalam situasi gentig dan mendapat masalah yang besar adalah orang yang memiliki sifat kedewasaan yang matang.

-     -Memiliki wawasan yang luas

   Dengan wawasan yang luas membuat seseorang lebih mudah dalam mencari bahan pembicaraan dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara. Selain itu orang yang memiliki wawasan yang luas juga sangat mudah untuk bersosialisasi dengan berbagai kalangan.

         Mejaga pandangan dari hal-hal yang buruk

Menjaga pandangan dalam Islam adalah menundukkan pandangan. Ini merupakan hal yang sangat penting sekali untuk diperhatikan karena dengan tidak menjaga pandangan akan muncul tindakan-tindakan asusila dan kriminal.

        Amanah

orang yang memiliki sifat amanah maka ia akan membawa keamanan dan menebar kebaikan serta damai bagi setiap orang di sekitarnya. Orang yang amanah akan selalu berusaha mengajak orang lain untuk tetap berada dalam petunjuk dan hidayah Allah, serta membimbing untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Labels:

Friday 9 October 2020

Lisanmu Menentukan Kedudukanmu Di Akhirat



Diantara banyaknya identitas seorang mukmin diantaranya adalah mereka yang senentiasa berkata baik. Menahan lisan untuk tidak berkata yang buruk dan memaki orang lain. 


Setiap insan tidak akan pernah mencapai kualitas dirinya dan kualitas hidupnya sampai memperhatikan apa yang ia ucapkan dan apa yang dia sampaikan. Siapapun mereka yang senantiasa memperhatikan ucapannya, sejatinya dia sedang memperhatikan bagaimana kedudukannya di surga. 


Siapapun mereka yang tidak pernah memperhatikan dan justru melalaikan apa yang dia ucapkan, apa yang dia tulis pada jempolnya maka sebenarnya dia sedang mengatur kedudukan bangkunya di neraka. 


Jadi ucapan seseorang sangatlah menentukan tempat kembalinya di akhirat kelak, berhati-hatilah dengan lisan. Pergunakan dengan sebaik-baiknya, dan selalu berdoa kepada Allah agar lisan kita selalu dijaga dari perkara yang buruk.


Rasulullah memberikan jaminan, siapapun yang menjaga dari apa yang keluar dari mulutnya dan apa yang keluar dari kemaluannya maka tidak ada tempat baginya kecuali adalah surga dan ridha Allah swt.


Inilah yang menjadikan kita mengetahui,

Berkatalah yang baik karena alam di sekitar kita bereaksi dengan ucapan kita, baik itu yang baik maupun yang buruk.

Ucapkanlah yang baik karena penduduk langit itu selalu mengaminkan apapun yang kita ucapkan, baik itu sesuatu yang sifatnya mulia maupun sifatnya yang tercela. Jangan sampai ketika kita berkata yang buruk kemudian diaminkan oleh para penduduk langit, maka sungguh celaka kita jika demikian.


Ucapkanlah yang baik, karena engkau akan dijauhkan dari api neraka, bukan hanya semata-mata karena sholat dan sedekah, tapi juga dijaukannya kita dari api neraka ketika kita menjaga lisan kita dan lembutnya lisan kita dalm berkata-kata.


Diantara banyaknya identitas seorang mukmin diantaranya adalah mereka yang senentiasa berkata baik. Berkata yang baik kepada Allah, berkata yang baik kepada orang yang beriman, berkata yang baik kepada orang yang fakir dan berkata baik juga kepada pelaku maksiat supaya mereka mendapatkan hidayah walaupun mereka sedang tenggelam dalam dosa dan kemaksiatannya.

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

"Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga"

Labels: ,